Friday, July 26, 2013

Pengaruh media bagi psikologi anak . By:http://www.metrotvnews.com


Metrotvnews.com: Menonton televisi menjadi kebiasaan. Bahkan bagi sebagian anak zaman sekarang, kegiatan itu menjadi rutinitas. Orangtua perlu berhati-hati. Sebab, tayangan televisi bisa saja berdampak buruk pada psikologi anak.

Banyak kandungan dalam tontonan televisi, seperti kekerasan dan tayangan berbau seks. Di sinilah, orangtua sangat perlu menyaring tayangan aman untuk anak-anak.

Ketua Yayasan Pengembangan Media Anak, B Guntarto, membenarkan tayangan televisi hanya menonjolkan aspek hiburan. Unsur edukasinya sangat minim sekali. Ia menyayangkan itu sebab jumlah stasiun televisi di Indonesia cukup banyak.

Lalu bagaimana tayangan aman untuk anak? Dalam 811 Show Metro TV di Jakarta, Guntarto pun menjawabnya dalam beberapa kategori:

1. Kategori aman
Artinya tayangan mengandung pendidikan positif, memberi motivasi, dan menanamkan sikap percaya diri pada anak. Bila tayangannya menghibur, tak ada unsur negatif di dalamnya. Meski demikian, orangtua wajib mendampingi anak-anak saat menonton.

"Lebih bagus lagi jika menghibur sekaligus ada edukasinya. Walaupun edukasi memang tidak mudah dibuat," ujar Guntarto, Rabu (19/6).

2. Kategori hati-hati
Tayangannya menyeimbangkan kandungan positif dan negatif. Lantaran itu, orangtua perlu mendampingi dan mengenalkan kandungan positif pada anak. 

Orangtua perlu mewaspadai kategori hati-hati, karena sifatnya abu-abu. Sehingga orangtua bisa saja bingung.
 
"Terkadang di keluarga tertentu sebuah tayangan dianggap aman, namun dikeluarga lain bahaya. Tergantung perkembangan anaknya juga," tambahnya.

3. Kategori bahaya
Tentunya, tayangan yang memiliki banyak muatan negatif. Guntarto menyarankan orangtua tak membiarkan anak menonton tayangan tersebut.

Contohnya, film kartun asal Jepang yang mengisahkan kehidupan remaja. Biasanya ada unsur kekerasan dan ceritanya rumit. Itu membahayakan perkembangan pola pikir anak. Namun anak-anak di Indonesia menontonnya.  

Selain itu, penggunaan bahasa dalam tayangan pun perlu menjadi pertimbangan. Kadang, ada pesan baik dalam tayangan tersebut. Sayangnya, pemilihan bahasanya salah. Tentunya itu juga berbahaya.(Lesi Setiawati)


No comments:

Post a Comment